
Rakor Swasembada Pangan, Upaya Realisasi LTT Padi April-Mei Kab. Polman
POLMAN — Dalam upaya mendukung swasembada pangan nasional, Balai Perakitan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sulawesi Barat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Swasembada Pangan di Kabupaten Polewali Mandar. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 9 April 2025, bertempat di Aula Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar.
Kegiatan ini dihadiri secara luring oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar beserta Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kepala Bidang SDM, perwakilan dari Kodim 1402/Polman, PJ. Swasembada Pangan Kabupaten Polewali Mandar dan para Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) se-Kabupaten Polewali Mandar. Sementara itu, Kepala BRMP Sulawesi Barat dan Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Barat turut hadir secara daring melalui Zoom Meeting.
Dalam rapat tersebut, BRMP Sulawesi Barat memfokuskan pembahasan pada percepatan realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) padi untuk periode April–Mei 2025. Langkah ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk menjaga mewujudkan Swasembada Pangan.
Dalam sambutannya, Kepala BRMP Sulawesi Barat menegaskan bahwa Kabupaten Polewali Mandar memiliki peran strategis dengan target LTT yang cukup besar pada bulan April-Mei ini, sehingga diperlukan upaya percepatan tanam yang lebih intensif dan terkoordinasi. “Polewali Mandar merupakan salah satu kabupaten dengan target LTT terbesar di Sulawesi Barat untuk bulan April sebesar 7.283 ha dan bulan Mei sebesar 8.393 ha. Oleh karena itu, koordinasi lintas sektor dan sinergi seluruh pemangku kepentingan sangat penting agar target tersebut dapat tercapai tepat waktu dan tepat luas,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar juga menyatakan komitmen penuh pemerintah daerah dalam mendukung capaian tanam dan penguatan peran penyuluh di lapangan.
Kehadiran Kodim 1402/Polman dalam kegiatan ini turut memperkuat sinergi lintas sektor. Perwakilan TNI menyampaikan kesiapan jajarannya untuk mendukung percepatan tanam, khususnya dalam membantu kegiatan di lapangan bersama para penyuluh dan kelompok tani.
Dari Diskusi yang berlangsung ditemukan beberapa kendala yang masih dihadapi di lapangan, antara lain keterbatasan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang dibutuhkan untuk mempercepat persiapan tanam (pengolahan lahan), terbatasnya pasokan air irigasi, ketersediaan benih, serta masih berlangsungnya masa panen di beberapa wilayah pada bulan April ini. Kondisi tersebut turut memengaruhi kecepatan rotasi lahan dari panen ke tanam. “Ini adalah tantangan yang harus segera kita respon bersama.
Melalui Rakor ini, diharapkan Kabupaten Polewali Mandar dapat meningkatkan kontribusinya terhadap pencapaian target LTT di Sulawesi Barat dan turut mendukung program nasional swasembada pangan secara berkelanjutan.